top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon
Search

Bestprofit | Emas Melemah Jelang Jackson Hole

  • PT Bestprofit Futures Malang
  • 8 hours ago
  • 4 min read

Bestprofit (21/8) – Harga emas melemah tipis pada awal perdagangan Asia menjelang simposium Jackson Hole tiga hari yang dimulai Kamis. Analis memperkirakan bahwa pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan memberikan arah baru bagi kebijakan moneter Amerika Serikat, terutama terkait potensi penurunan suku bunga.

ree

Melemahnya Harga Emas di Awal Pekan

Pada perdagangan hari Kamis pagi waktu Asia, harga emas spot turun sebesar 0,2% menjadi $3.343,43 per ons. Pelemahan ini terjadi menjelang dimulainya simposium ekonomi tahunan yang diadakan oleh Federal Reserve Kansas City di Jackson Hole, Wyoming, yang berlangsung selama tiga hari.

Simposium ini dikenal sebagai salah satu forum utama bagi para bankir sentral, ekonom, dan pelaku pasar global untuk berdiskusi mengenai arah kebijakan ekonomi dan moneter dunia. Karena itu, pelaku pasar kerap menanti-nanti pidato utama dari para pemimpin bank sentral dunia, termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell.

Jackson Hole: Pusat Perhatian Pasar Global

Simposium Jackson Hole bukan sekadar pertemuan akademik biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, forum ini telah menjadi ajang penting bagi Federal Reserve dalam menyampaikan sinyal-sinyal kebijakan utama kepada pasar. Pidato-pidato di Jackson Hole kadang kala menjadi katalis pergerakan besar di pasar finansial global, termasuk pasar emas.

Analis senior Kitco.com, Jim Wyckoff, mengatakan bahwa pasar menanti pidato Powell yang dijadwalkan pada hari Jumat. Menurutnya, pidato tersebut “diperkirakan akan menjadi pembaruan kerangka kebijakan moneter bank sentral.”

Ia menambahkan, “Pidato Powell bisa memberi pasar perspektif baru tentang seberapa besar dukungan FOMC untuk menurunkan suku bunga AS pada September.”

Kunjungi juga : bestprofit futures

Hubungan Antara Suku Bunga dan Harga Emas

Salah satu alasan utama mengapa pidato Powell menjadi sangat penting bagi pasar emas adalah hubungan erat antara suku bunga dan harga emas. Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) seperti bunga atau dividen. Karena itu, ketika suku bunga tinggi, investor cenderung lebih memilih aset berbunga seperti obligasi karena memberikan return yang lebih baik daripada menyimpan emas.

Sebaliknya, jika The Fed memberikan sinyal untuk menurunkan suku bunga, maka daya tarik emas bisa meningkat karena kesempatan return dari aset lain menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, jika Powell mengindikasikan bahwa Federal Reserve mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, maka harga emas bisa kembali menguat.

Skenario yang Ditunggu Pasar: Dovish atau Hawkish?

Dalam konteks kebijakan moneter, pasar kini sedang berusaha membaca apakah The Fed akan bersikap dovish (mendukung pelonggaran kebijakan) atau tetap hawkish (menjaga suku bunga tinggi dalam jangka panjang). Pidato Powell akan menjadi penentu arah pasar untuk jangka menengah.

Jika pidato Powell cenderung dovish — misalnya dengan menyampaikan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi atau inflasi yang semakin terkendali — maka pelaku pasar akan menafsirkan hal tersebut sebagai sinyal kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Ini bisa menjadi sentimen positif untuk emas.

Sebaliknya, jika Powell menyatakan bahwa inflasi masih jauh dari target 2% dan membutuhkan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama lagi, maka harga emas berpotensi melanjutkan tekanan turun.

Faktor Global yang Mempengaruhi Emas

Selain fokus utama pada The Fed, pasar emas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor global lain, seperti:

  • Kondisi ekonomi Tiongkok yang saat ini menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan, yang bisa berdampak pada permintaan emas fisik.

  • Ketegangan geopolitik, seperti konflik di Timur Tengah atau ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, yang biasanya meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.

  • Nilai tukar dolar AS, yang memiliki korelasi terbalik dengan harga emas. Ketika dolar menguat, harga emas cenderung turun karena menjadi lebih mahal bagi pembeli non-dolar.

Data Inflasi dan Ekonomi AS Menjadi Pertimbangan

Menjelang simposium ini, pasar juga mencermati data-data ekonomi Amerika Serikat seperti:

  • Data inflasi (CPI dan PCE), yang menjadi indikator utama bagi kebijakan The Fed.

  • Data ketenagakerjaan, termasuk tingkat pengangguran dan pertumbuhan upah.

  • Data konsumsi dan pertumbuhan ekonomi (PDB), yang menunjukkan daya beli masyarakat.

Jika data-data tersebut menunjukkan perlambatan, maka kemungkinan besar The Fed akan mulai mempertimbangkan pelonggaran kebijakan. Ini tentu menjadi dukungan tambahan bagi harga emas dalam beberapa bulan mendatang.

Strategi Investor Menjelang Pidato Powell

Banyak investor cenderung wait and see menjelang pidato Powell. Volume perdagangan biasanya menurun karena pelaku pasar menghindari risiko spekulatif. Namun, beberapa investor jangka panjang justru melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk akumulasi emas di level harga yang lebih rendah.

Emas masih dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan inflasi. Oleh karena itu, meskipun harga emas mengalami pelemahan jangka pendek, prospeknya tetap menarik bagi investor yang mencari stabilitas jangka panjang.

Proyeksi Harga Emas ke Depan

Dengan harga saat ini di kisaran $3.343,43 per ons, analis memperkirakan bahwa pergerakan selanjutnya akan sangat tergantung pada:

  1. Nada pidato Powell di Jackson Hole

  2. Data inflasi AS pada bulan September

  3. Keputusan suku bunga The Fed pada FOMC bulan depan

  4. Sentimen global dan permintaan emas fisik

Jika Powell memberikan sinyal dovish, maka harga emas bisa menguji kembali level resistance di kisaran $3.400 hingga $3.450. Namun, jika sinyal hawkish yang muncul, maka emas bisa turun menuju support kuat di bawah $3.300.

Kesimpulan: Menanti Kejelasan dari The Fed

Pelemahan tipis harga emas pada awal perdagangan Asia merupakan cerminan dari ketidakpastian pasar menjelang simposium Jackson Hole. Semua mata tertuju pada pidato Jerome Powell yang bisa menjadi sinyal arah suku bunga ke depan.

Dengan hubungan yang erat antara suku bunga dan harga emas, pidato ini diperkirakan akan menjadi pemicu utama pergerakan emas dalam jangka pendek hingga menengah. Bagi investor, saat-saat seperti ini menjadi waktu yang krusial untuk mengamati, mengevaluasi, dan menyusun strategi berdasarkan arah kebijakan moneter The Fed yang akan segera terungkap.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!

 
 
 

コメント


  • Grey Google+ Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey Facebook Icon

© 2023 by Talking Business.  Proudly created with Wix.com

bottom of page