Bestprofit | Emas Melemah, Sentimen Dagang Positif
- PT Bestprofit Futures Malang
- 1 day ago
- 4 min read
Bestprofit (28/7) – Harga emas melemah tajam pada hari Jumat seiring dengan penguatan dolar AS dan meningkatnya optimisme pasar terhadap kemajuan dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kedua faktor tersebut menekan daya tarik emas sebagai aset safe haven, yang biasanya diminati di tengah ketidakpastian ekonomi atau geopolitik.

Harga Emas Spot dan Berjangka Turun Tajam
Harga emas spot tercatat turun 0,9% menjadi $3.336,01 per ons pada pukul 14.01 ET (18.01 GMT). Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah lebih tajam sebesar 1,1% menjadi $3.335,60. Penurunan ini menandai pelemahan harian yang signifikan bagi logam mulia tersebut, yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan karena ketidakpastian ekonomi global.
Penurunan harga emas kali ini terutama dipicu oleh penguatan indeks dolar AS, yang naik setelah sebelumnya menyentuh titik terendah dalam lebih dari dua minggu. Ketika dolar menguat, harga emas yang dihitung dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga menekan permintaan global.
Dolar AS Menguat, Selera Risiko Meningkat
Kenaikan dolar AS mencerminkan pergeseran sentimen investor yang mulai meninggalkan aset-aset safe haven seperti emas dan beralih ke aset berisiko seperti saham. Menurut Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals, investor kini melihat harapan atas perbaikan hubungan dagang internasional, terutama antara AS dan Uni Eropa.
“Kesepakatan Jepang itu signifikan, dan ada harapan untuk kesepakatan AS-Uni Eropa sebelum batas waktu 1 Agustus. Hal itu mengurangi permintaan aset safe haven karena meningkatnya selera risiko mendorong modal beralih ke aset berisiko,” jelas Grant.
Harapan ini muncul setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Jepang di awal pekan. Selain itu, Komisi Eropa menyampaikan bahwa pembicaraan perdagangan dengan AS sudah mendekati tahap akhir, meskipun Uni Eropa tetap bersiap dengan tarif balasan jika kesepakatan gagal dicapai.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Stabilitas Pasar Tenaga Kerja AS Tekan Emas
Dari sisi data ekonomi, laporan terbaru menunjukkan bahwa klaim pengangguran di Amerika Serikat turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perekrutan belum menunjukkan lonjakan besar, pasar tenaga kerja tetap stabil dan kuat. Data ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,50% dalam pertemuan mereka minggu depan.
Stabilitas pasar tenaga kerja biasanya menjadi sinyal positif bagi pasar saham dan aset berisiko, tetapi menjadi tekanan tambahan bagi harga emas. Ini karena suku bunga tinggi cenderung menekan harga emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga.
Namun, di sisi lain, data inflasi yang menunjukkan peningkatan akibat tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump menciptakan kekhawatiran tersendiri. Jika inflasi terus meningkat, tekanan terhadap daya beli masyarakat bisa bertambah dan menciptakan ketidakpastian ekonomi jangka panjang.
Tekanan Politik terhadap The Fed Meningkat
Presiden Trump kembali menyoroti kebijakan moneter Federal Reserve. Dalam sebuah kunjungan mendadak ke bank sentral, Trump dikabarkan menekan Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera menurunkan suku bunga. Langkah ini mencerminkan keinginan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, terutama menjelang masa kampanye pemilu.
Menurut Peter Grant, situasi ini bisa membuka peluang bagi emas untuk kembali diminati, terutama jika The Fed memberikan sinyal dovish atau bahkan menurunkan suku bunga pada akhir tahun. “Emas mungkin menarik minat beli di level $3.300, tetapi mungkin tidak akan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa hingga setelah keputusan The Fed,” ujar Grant.
Emas secara historis menunjukkan performa yang baik dalam lingkungan dengan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi, karena investor mencari lindung nilai terhadap inflasi dan potensi penurunan nilai mata uang.
Performa Logam Mulia Lain Juga Menurun
Tak hanya emas, logam mulia lain juga mencatatkan penurunan harga. Harga perak spot turun signifikan sebesar 2,3% menjadi $38,2 per ons. Meskipun demikian, perak masih berada di jalur kenaikan mingguan karena sebelumnya mencatatkan penguatan.
Sementara itu, harga platinum juga turun 0,9% menjadi $1.395,31 per ons. Paladium mengalami penurunan serupa sebesar 0,7% menjadi $1.219,07. Kedua logam tersebut tercatat mengalami pelemahan sepanjang minggu ini, seiring dengan berkurangnya minat investor terhadap komoditas safe haven secara umum.
Outlook Pasar: Ketidakpastian Masih Membayangi
Meskipun harga emas mengalami tekanan jangka pendek akibat faktor eksternal seperti penguatan dolar dan optimisme pasar terhadap negosiasi dagang, ketidakpastian global tetap menjadi faktor pendukung harga emas dalam jangka menengah hingga panjang.
Masalah geopolitik, kemungkinan kebijakan moneter longgar dari The Fed, dan ancaman inflasi global tetap berpotensi mendorong permintaan terhadap emas di masa mendatang. Selain itu, ancaman kebijakan tarif balasan antara AS dan mitra dagangnya bisa kembali meningkatkan ketidakpastian dan mendorong investor mencari perlindungan pada aset safe haven.
Peter Grant menyebut bahwa meskipun saat ini harga emas menghadapi tekanan teknikal dan fundamental, ada potensi untuk rebound jika ketegangan perdagangan meningkat kembali atau The Fed memberi sinyal pelonggaran kebijakan yang lebih agresif.
Kesimpulan: Harga Emas Terkoreksi, Tapi Tetap Menjadi Fokus Investor
Penurunan harga emas pada hari Jumat menjadi cerminan dinamika pasar global yang dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi, perkembangan geopolitik, dan reaksi investor terhadap data ekonomi. Penguatan dolar dan optimisme terhadap perjanjian perdagangan AS-Uni Eropa menjadi pemicu utama pelemahan harga emas kali ini.
Meski demikian, ketidakpastian makroekonomi masih membayangi, dan potensi perubahan arah kebijakan moneter dari Federal Reserve tetap menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi harga emas dalam waktu dekat.
Investor di pasar logam mulia disarankan untuk tetap waspada terhadap sinyal dari The Fed, perkembangan inflasi, serta arah negosiasi dagang global, karena semua faktor tersebut dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar terhadap emas dan logam mulia lainnya.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
Comments