top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon
Search

Bestprofit | Emas Tertekan Sikap Hawkish The Fed

  • PT Bestprofit Futures Malang
  • 7 hours ago
  • 4 min read

Bestprofit (31/7) – Harga emas mencatat penurunan tajam pada hari Rabu, merosot lebih dari 1,50% setelah Federal Reserve Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Keputusan tersebut, disertai dengan pernyataan hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell, serta dirilisnya data Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal kedua 2025, menjadi kombinasi yang membebani pasar emas secara signifikan.

Pada saat artikel ini ditulis, harga emas spot (XAU/USD) berada di bawah level $3.280, setelah sempat menyentuh puncaknya di $3.334 pada awal perdagangan minggu ini.

ree

Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Kecewa

Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level sebelumnya memang bukan hal yang mengejutkan, namun nuansa dari keputusan tersebut terasa lebih ketat (hawkish) dari yang diantisipasi pasar. Keputusan diambil dengan suara terbagi 9-2 di antara anggota komite kebijakan moneter, mencerminkan perbedaan pandangan internal dalam menilai arah ekonomi dan inflasi.

Pasar sebelumnya mengharapkan setidaknya ada sinyal pelonggaran kebijakan menjelang akhir tahun, khususnya pada pertemuan bulan September mendatang. Namun pernyataan Jerome Powell dalam konferensi persnya memperjelas bahwa The Fed belum melihat alasan yang cukup kuat untuk segera memangkas suku bunga.

Powell: “Pemangkasan Bunga Belum Tepat Waktu”

Dalam konferensi pers usai keputusan kebijakan, Ketua Fed Jerome Powell mengadopsi pendekatan “pertemuan demi pertemuan” dan menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga. Ia menyoroti bahwa “penerapan tarif ke harga mungkin lebih lambat dari yang diperkirakan,” menandakan kekhawatiran bahwa inflasi bisa tetap bertahan lebih lama dari ekspektasi.

Pernyataan Powell langsung berdampak pada sentimen pasar. Selera risiko memburuk, dan investor mulai melepas aset-aset lindung nilai seperti emas, yang sebelumnya mendapat dukungan dari harapan akan pelonggaran moneter.

Kunjungi juga : bestprofit futures

Emas Anjlok di Bawah $3.300, Sentimen Berbalik Arah

Reaksi pasar terhadap komentar Powell dan keputusan suku bunga sangat cepat. Harga emas langsung turun dari area $3.300 dan mencapai level terendah harian di $3.268. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan harga emas yang tercatat selama beberapa hari terakhir.

Kondisi ini mencerminkan bahwa investor mulai mendiskon kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat dan kembali mengantisipasi suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama. Dalam lingkungan suku bunga tinggi, emas yang tidak memberikan imbal hasil (yield) menjadi kurang menarik dibandingkan aset pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah AS.

Data PDB Kuat, Tapi Ada Tanda Pelambatan

Dari sisi data makroekonomi, Departemen Perdagangan AS merilis angka PDB kuartal kedua 2025 yang mencatat pertumbuhan yang cukup solid. Namun, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa ada pelemahan signifikan dalam konsumsi rumah tangga dan perlambatan tajam dalam investasi bisnis.

Meskipun headline PDB memberikan kesan pertumbuhan yang masih kuat, komposisi data memberikan sinyal bahwa momentum ekonomi mulai melemah. Reuters melaporkan bahwa sebagian besar ekonom memperkirakan pertumbuhan PDB tahunan sebesar 1,5% untuk 2025, di bawah proyeksi Fed sebesar 1,8%.

Ketidakpastian Ekonomi Masih Tinggi

Dalam pernyataan resmi kebijakan moneternya, The Fed menegaskan kembali bahwa “ketidakpastian tentang prospek ekonomi tetap tinggi.” Mereka juga mencatat bahwa meskipun inflasi menunjukkan tanda-tanda moderasi, tekanan harga tetap agak tinggi, dan pasar tenaga kerja tetap kuat dengan tingkat pengangguran yang rendah.

Pernyataan ini mencerminkan sikap hati-hati dari The Fed dalam menavigasi antara risiko inflasi dan perlambatan pertumbuhan. Situasi ini membuat investor lebih berhati-hati dalam mengasumsikan arah kebijakan moneter jangka pendek.

Harapan Pasar terhadap Pemangkasan Suku Bunga Menurun

Sebelum pernyataan Fed, CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September mencapai 60%. Namun, setelah pernyataan Powell dan rilis data ekonomi, probabilitas tersebut turun ke kisaran 45% hingga 60%.

Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan pasar terhadap langkah dovish dari Fed mulai luntur, setidaknya dalam jangka pendek. Pasar kini mulai bersiap menghadapi kemungkinan bahwa suku bunga akan tetap tinggi hingga akhir 2025 atau lebih lama.

Data Ekonomi Selanjutnya Menjadi Kunci

Untuk sisa pekan ini, pelaku pasar akan mengamati sejumlah data penting yang dapat memberikan petunjuk arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Di antaranya adalah:

  • Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) – indikator inflasi yang menjadi acuan utama bagi The Fed.

  • Klaim Pengangguran Awal – memberikan gambaran tentang kondisi pasar tenaga kerja.

  • Non-Farm Payrolls (NFP) – data pekerjaan utama bulanan yang memengaruhi ekspektasi pertumbuhan dan inflasi.

  • PMI Manufaktur ISM – memberikan gambaran aktivitas sektor manufaktur AS.

Jika data inflasi dan ketenagakerjaan masih menunjukkan kekuatan, maka tekanan pada emas bisa berlanjut. Sebaliknya, jika data mulai melemah, maka ekspektasi pelonggaran kembali bisa muncul, mendukung harga emas.

Kesimpulan: Emas dalam Tekanan, Pasar Menanti Kepastian

Harga emas menghadapi tekanan ganda dari keputusan suku bunga The Fed dan sikap hawkish yang ditunjukkan oleh Ketua Fed Jerome Powell. Ditambah lagi dengan data ekonomi AS yang menunjukkan campuran kekuatan dan kelemahan, pasar saat ini berada dalam ketidakpastian yang tinggi.

Penurunan harga emas di bawah level psikologis $3.300 mencerminkan pembalikan sentimen pasar dalam jangka pendek. Meskipun prospek jangka panjang untuk emas tetap positif dalam konteks ketidakpastian global, untuk saat ini, kebijakan moneter ketat menjadi hambatan utama.

Investor dan analis kini menantikan data ekonomi berikutnya, khususnya laporan inflasi dan ketenagakerjaan, untuk menentukan apakah The Fed akan mulai mengubah sikapnya atau mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!

 
 
 

Comments


  • Grey Google+ Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey Facebook Icon

© 2023 by Talking Business.  Proudly created with Wix.com

bottom of page