Bestprofit | Harga Emas Tertahan Harapan Dagang
- PT Bestprofit Futures Malang
- 12 hours ago
- 4 min read
Bestprofit (29/7) – Emas, salah satu aset safe haven paling populer di dunia, memulai sesi Asia dengan kecenderungan konsolidasi harga. Pergerakan ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan pemerintahan Trump terlibat dalam negosiasi di Swedia, pelaku pasar mulai memperhitungkan potensi perbaikan hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini. Harapan akan tercapainya kesepakatan telah menyebabkan aliran modal sementara menjauhi emas dan berpindah ke aset yang lebih berisiko seperti ekuitas.

Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Menciptakan Optimisme Pasar
Negosiasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok diadakan di Swedia, dengan diskusi lanjutan yang dijadwalkan berlangsung pada hari Selasa. Langkah diplomatik ini dianggap sebagai sinyal positif bahwa kedua negara bersedia untuk mencari solusi atas sengketa dagang yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Pemerintahan Trump dikenal dengan pendekatan kerasnya terhadap Tiongkok dalam hal perdagangan, termasuk penerapan tarif tinggi dan pembatasan terhadap perusahaan teknologi Tiongkok. Namun, pertemuan di Swedia tampaknya menunjukkan adanya pelunakan pendekatan tersebut dan membuka peluang bagi pemulihan kepercayaan investor global.
Sentimen pasar merespons positif terhadap perkembangan ini, tercermin dari penguatan indeks saham global dan pelemahan aset-aset safe haven termasuk emas. Para investor mulai mengalihkan dana mereka dari aset pelindung ke instrumen yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi di tengah suasana pasar yang lebih kondusif.
Dampak Optimisme Dagang terhadap Harga Emas
Linh Tran, analis pasar dari perusahaan perdagangan global XS.com, menyatakan bahwa gelombang optimisme perdagangan ini telah menyebabkan arus keluar modal dari emas ke aset berisiko. Dalam sebuah email, ia menjelaskan bahwa emas kehilangan sebagian momentumnya karena pasar lebih memilih aset yang menunjukkan potensi pertumbuhan lebih besar.
“Dalam jangka pendek, harga emas tertekan oleh ekspektasi perbaikan hubungan dagang. Investor yang sebelumnya mencari perlindungan di emas kini mulai kembali ke pasar saham,” kata Linh.
Harga emas spot tercatat sedikit berubah pada level $3.312,54 per ounce. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan, emas masih mempertahankan sebagian besar keuntungannya dari reli sebelumnya. Harga yang stabil ini juga mencerminkan adanya ketidakpastian di kalangan investor: apakah negosiasi ini akan menghasilkan kesepakatan konkret atau hanya menjadi manuver politik sementara?
Kunjungi juga : bestprofit futures
Emas sebagai Safe Haven: Relevansi dalam Lanskap Baru
Emas telah lama dianggap sebagai aset pelindung terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Ketika terjadi ketegangan dagang, konflik militer, atau gejolak keuangan, investor cenderung membeli emas untuk menjaga nilai kekayaan mereka. Namun, dalam konteks saat ini di mana dialog antara AS dan Tiongkok mulai menunjukkan titik terang, daya tarik emas sedikit memudar.
Namun demikian, bukan berarti peran emas sepenuhnya hilang. Banyak analis percaya bahwa emas masih menyimpan potensi kenaikan dalam jangka menengah hingga panjang. Ketidakpastian makroekonomi global belum benar-benar sirna. Masalah seperti inflasi yang tetap tinggi, perlambatan ekonomi Tiongkok, dan ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia masih bisa mendorong permintaan emas kembali meningkat.
Kinerja Teknis: Konsolidasi di Level Kritis
Secara teknikal, emas saat ini berada dalam fase konsolidasi. Harga mendekati level $3.312 per ounce, sebuah titik resistensi minor yang telah diuji beberapa kali dalam sebulan terakhir. Konsolidasi ini menandakan bahwa pasar sedang menunggu katalis baru sebelum mengambil arah yang lebih tegas, baik naik maupun turun.
Jika negosiasi dagang menghasilkan kesepakatan konkret, harga emas kemungkinan akan mengalami koreksi lebih lanjut. Namun, jika pembicaraan gagal atau muncul isu baru yang mengguncang pasar, emas bisa dengan cepat kembali menguat karena perannya sebagai aset pelindung tetap relevan.
Analis teknikal menyarankan untuk memperhatikan level support di sekitar $3.280 dan resistance di $3.350. Breakout dari salah satu level ini bisa memberi sinyal arah pergerakan harga selanjutnya.
Sentimen Pasar Global: Campuran Optimisme dan Kewaspadaan
Meski pasar saham menunjukkan reli mini dalam beberapa sesi terakhir, sentimen global tetap dibayangi oleh kehati-hatian. Banyak investor institusi memilih untuk menjaga posisi mereka agar tetap fleksibel, mengingat masih adanya ketidakpastian mengenai arah kebijakan suku bunga bank sentral, khususnya The Federal Reserve.
The Fed sendiri belum memberikan sinyal yang jelas mengenai kapan akan menurunkan suku bunga. Selama inflasi tetap di atas target dan pasar tenaga kerja menunjukkan kekuatan, kemungkinan penurunan suku bunga masih tertunda. Situasi ini bisa memperkuat dolar AS dan menambah tekanan pada harga emas dalam jangka pendek.
Namun jika data ekonomi menunjukkan pelemahan yang signifikan, maka ekspektasi pelonggaran moneter bisa kembali meningkat, yang biasanya akan menjadi katalis positif bagi emas.
Strategi Investor: Tetap Diversifikasi Portofolio
Dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini, para analis menyarankan agar investor tetap mempertahankan diversifikasi portofolio. Meskipun aset berisiko tengah menikmati kenaikan harga, menjaga eksposur terhadap emas tetap penting sebagai bentuk lindung nilai.
Investor ritel dan institusional dapat mempertimbangkan untuk menggunakan instrumen seperti ETF emas, kontrak berjangka, atau bahkan kepemilikan fisik sebagai bagian dari strategi diversifikasi. Emas tidak hanya berfungsi sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, tetapi juga sebagai penyeimbang saat terjadi guncangan pasar.
Kesimpulan: Emas Tetap Penting Meski Tertekan Sementara
Harga emas mungkin mengalami tekanan dalam jangka pendek akibat harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, peran emas sebagai aset safe haven belum sepenuhnya pudar. Optimisme pasar bisa berubah dengan cepat tergantung pada hasil nyata dari negosiasi dan arah kebijakan ekonomi global.
Dengan kondisi teknikal yang menunjukkan konsolidasi dan sentimen pasar yang fluktuatif, investor disarankan untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan emas sebagai bagian penting dari strategi investasi jangka panjang mereka. Dalam dunia yang terus berubah, emas tetap menjadi salah satu instrumen paling stabil dalam menjaga nilai dan ketahanan portofolio.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
댓글