Bestprofit | Emas Turun 1% Akibat Dolar Menguat
- PT Bestprofit Futures Malang
- 21 minutes ago
- 4 min read
Bestprofit (18/11) – Harga emas kembali mengalami tekanan pada perdagangan awal pekan ini. Pada hari Senin, logam mulia tersebut melemah lebih dari 1% seiring menguatnya dolar AS dan meredupnya harapan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember. Para investor kini menunggu serangkaian rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan minggu ini dan berpotensi menjadi penentu arah kebijakan moneter berikutnya.
Saat artikel ini ditulis, harga emas spot (XAU/USD) tercatat diperdagangkan di level $4.030. Penurunan sepanjang sesi perdagangan terutama dipicu oleh sentimen risk-off dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve yang kembali menekankan perlunya pendekatan lebih berhati-hati terhadap pelonggaran kebijakan moneter.

Penguatan Dolar AS Menekan Harga Emas
Salah satu faktor utama yang menekan harga emas hari ini adalah penguatan dolar AS. Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,20% menuju level 99,47. Kenaikan ini membuat emas—yang dihargai dalam dolar—menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang non-dolar, sehingga permintaan global berkurang.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa investor mengalihkan aset ke dolar, yang dianggap lebih aman menjelang rilis data ekonomi penting. Dalam lingkungan seperti ini, aset lindung nilai seperti emas cenderung berada di bawah tekanan karena dolar menjadi pilihan yang lebih menarik.
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Menyusut
Pasar uang sebelumnya memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Federal Reserve bulan Desember. Namun, ekspektasi tersebut mulai merosot setelah sejumlah komentar hawkish dari pejabat The Fed yang mengisyaratkan ketidakpastian seputar waktu pelonggaran kebijakan.
Saat ini, probabilitas penurunan suku bunga 25 bps diperkirakan kurang dari 50%. Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa The Fed lebih memilih menunggu data ekonomi tambahan sebelum mengambil langkah agresif. Dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang melemah, investor cenderung menahan diri untuk masuk ke pasar emas.
Kebijakan suku bunga yang lebih tinggi biasanya meningkatkan imbal hasil obligasi, sehingga menekan aset tanpa imbal hasil seperti emas. Oleh karena itu, setiap sinyal penundaan pelonggaran kebijakan otomatis menciptakan tekanan tambahan terhadap harga emas.
Pergerakan Harga Emas dalam Kisaran Sempit
Dari sudut pandang teknikal, emas diperkirakan akan terus diperdagangkan dalam kisaran $4.000 hingga $4.050 menjelang rilis data ekonomi AS. Kisaran ini menunjukkan adanya konsolidasi harga setelah volatilitas yang terjadi pada awal bulan.
Para pelaku pasar cenderung mengambil posisi defensif, mengingat tidak adanya katalis baru sebelum rilis data penting seperti risalah FOMC dan Nonfarm Payrolls. Kisaran harga ini menunjukkan bahwa meski ada tekanan bearish, pasar masih menunggu kejelasan lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter dan kondisi ekonomi AS.
Data Ekonomi AS yang Dinantikan Pasar
Selain sentimen dari dolar dan kebijakan moneter, fokus investor minggu ini tertuju pada beberapa laporan ekonomi utama yang berpotensi memengaruhi arah pasar emas.
1. Risalah Pertemuan FOMC (Rabu)
Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada hari Rabu sangat penting bagi para pelaku pasar. Dokumen ini memberikan gambaran rinci mengenai pandangan anggota dewan terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan prospek kebijakan moneter.
Jika risalah menunjukkan kekhawatiran berlebihan terhadap inflasi atau sinyal bahwa penurunan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat, harga emas kemungkinan akan menghadapi tekanan tambahan. Sebaliknya, jika terdapat indikasi bahwa sebagian besar anggota FOMC mulai mempertimbangkan pelonggaran kebijakan, emas dapat kembali menguat.
2. Nonfarm Payrolls (NFP) September (Kamis)
Laporan ketenagakerjaan AS, khususnya Nonfarm Payrolls (NFP), merupakan salah satu indikator ekonomi yang paling diawasi oleh pasar. Data ini sering menjadi acuan utama The Fed dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya.
NFP kuat → menunjukkan pasar tenaga kerja solid → The Fed mungkin menunda penurunan suku bunga → harga emas melemah.
NFP melemah → menandakan perlambatan ekonomi → membuka peluang pelonggaran kebijakan → harga emas berpotensi menguat.
Selain jumlah pekerjaan baru, pasar juga akan memperhatikan tingkat pengangguran dan pertumbuhan upah, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ekspektasi inflasi.
Komentar Hawkish Pejabat Federal Reserve
Sejumlah pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir memberikan komentar yang cenderung hawkish, menekankan bahwa inflasi masih berada di atas target, sehingga pemotongan suku bunga harus dilakukan dengan hati-hati.
Pernyataan-pernyataan ini mengurangi spekulasi pasar tentang pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat. Bagi emas, sikap hawkish The Fed biasanya menjadi sentimen negatif karena memperkuat dolar dan meningkatkan imbal hasil obligasi AS—dua faktor yang menjadi pesaing utama emas sebagai aset investasi.
Prospek Jangka Pendek Harga Emas
Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan besar akan bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi, seiring para investor menunggu data ekonomi penting yang dapat mengubah dinamika pasar.
Jika dolar terus menguat dan ekspektasi penurunan suku bunga semakin mengecil, emas berpotensi turun mendekati batas bawah kisaran di sekitar $4.000. Namun, jika data yang dirilis mengisyaratkan perlambatan ekonomi atau inflasi yang mereda, emas dapat menemukan kembali momentum bullish untuk menembus level $4.050 atau lebih.
Kesimpulan
Harga emas melemah lebih dari 1% pada perdagangan Senin, dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan menurunnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember. Pasar saat ini menilai peluang pemotongan suku bunga 25 bps kurang dari 50%, yang secara langsung menekan harga komoditas emas.
Dengan penguatan Indeks Dolar ke level 99,47 serta komentar hawkish dari pejabat The Fed, emas diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran $4.000–$4.050 dalam beberapa hari mendatang. Fokus investor kini tertuju pada rilis risalah FOMC dan laporan Nonfarm Payrolls yang berpotensi menjadi penentu arah kebijakan moneter dan pergerakan harga emas selanjutnya.
Apapun hasilnya, minggu ini akan menjadi momen penting bagi pasar emas, mengingat data yang dirilis berpotensi menjadi katalis besar bagi kenaikan atau penurunan harga berikutnya.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!







Comments