Bestprofit | Emas Sentuh Puncak 5 Minggu
- PT Bestprofit Futures Malang
- 3 days ago
- 3 min read
Bestprofit (23/7) – Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi dalam lima minggu pada hari Selasa (22/7), didorong oleh meningkatnya ketidakpastian global terkait perdagangan dan pelemahan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Di tengah tensi geopolitik dan kebijakan moneter yang tidak menentu, investor global berbondong-bondong memburu aset safe haven seperti emas.

Emas Spot dan Berjangka Mencetak Kenaikan Signifikan
Emas spot tercatat naik 1% menjadi $3.428,84 per ons pada pukul 14.10 waktu ET (18.10 GMT), menyentuh posisi tertinggi sejak 16 Juni 2025. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 1,1% dan mencapai $3.443,70 per ons. Lonjakan harga ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketidakstabilan global, terutama menjelang tenggat waktu tarif baru dari Presiden AS Donald Trump pada 1 Agustus mendatang.
Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS, khususnya untuk tenor 10 tahun, yang mencapai level terendah dalam hampir dua minggu. Penurunan imbal hasil ini menurunkan opportunity cost untuk memegang emas, yang tidak memberikan bunga atau imbal hasil tetap.
Ketidakpastian Perdagangan Jadi Katalis Utama
Pasar global tengah diguncang oleh serangkaian ketidakpastian perdagangan yang melibatkan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa. Pemerintah AS, melalui Menteri Keuangan Scott Bessent, menyatakan akan bertemu dengan mitra dagangnya dari Tiongkok minggu depan, serta menyampaikan kemungkinan perpanjangan batas waktu tarif hingga 12 Agustus.
“Ketidakpastian perdagangan mendorong permintaan aset safe haven. AS sedang menggodok beberapa kesepakatan perdagangan dan ada rumor bahwa Uni Eropa dan AS mungkin tidak akan mencapai kesepakatan atau bahkan belum mendekati kesepakatan,” ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Di sisi lain, para diplomat Uni Eropa mengisyaratkan bahwa blok tersebut mempertimbangkan langkah balasan terhadap AS seiring prospek kesepakatan perdagangan yang kian menipis. Hal ini memperparah kekhawatiran akan potensi eskalasi perang dagang global, yang berdampak negatif pada ekonomi dunia namun positif untuk harga emas.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Tekanan Terhadap The Fed Tambah Ketegangan
Selain kekhawatiran perdagangan, sorotan juga tertuju pada kebijakan moneter AS. Para investor tengah menanti pertemuan Federal Reserve minggu depan, yang meski diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga saat ini, tetap dinilai penting karena dapat memberikan sinyal mengenai arah kebijakan moneter ke depan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, mendapat tekanan dari Presiden Trump untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, menegaskan pentingnya independensi bank sentral, menyiratkan bahwa tekanan politik tidak akan serta merta mengubah sikap lembaga tersebut.
Suku bunga yang rendah umumnya mendukung harga emas karena menurunkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak menghasilkan bunga. Oleh karena itu, kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Oktober, seperti yang diperkirakan sebagian analis, menjadi faktor tambahan yang menopang harga emas.
Analisis Teknikal dan Sentimen Pasar
Menurut Jigar Trivedi, analis komoditas senior di Reliance Securities, sentimen pasar terhadap emas masih cenderung bullish. “Resistensi yang kuat terlihat di dekat $3.420. Di sisi lain, $3.350 merupakan level support,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa selama harga emas bertahan di atas level support tersebut, tren naik masih mungkin berlanjut dalam waktu dekat.
Selain itu, lonjakan emas juga menjadi bukti bahwa pasar tengah memasuki fase risk-off, di mana investor menghindari aset berisiko seperti saham dan memilih instrumen yang lebih aman. Aksi ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan emas batangan dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas.
Pasar Logam Mulia Lain Mengikuti Tren Emas
Kenaikan harga emas juga diikuti oleh logam mulia lainnya. Perak spot naik 0,6% menjadi $39,16 per ons, paladium naik 1,4% menjadi $1.282,82 per ons, sementara platinum justru turun 0,5% ke level $1.431,64. Pergerakan ini mencerminkan dinamika permintaan terhadap logam industri dan logam mulia sebagai alternatif investasi.
Perak, yang juga memiliki fungsi sebagai logam industri, mendapat dorongan tambahan dari spekulasi pemulihan manufaktur global. Sementara paladium yang digunakan dalam industri otomotif mendapatkan dukungan dari harapan meningkatnya permintaan kendaraan ramah lingkungan di tengah upaya global untuk mengurangi emisi.
Kesimpulan: Emas Masih Jadi Pilihan Utama Saat Ketidakpastian Meningkat
Dengan berbagai tekanan global, mulai dari tensi perdagangan, dinamika suku bunga, hingga ketidakpastian kebijakan fiskal dan moneter, emas sekali lagi menunjukkan fungsinya sebagai lindung nilai (hedge) yang efektif. Dalam situasi seperti sekarang, ketika tidak ada jaminan kestabilan dari otoritas keuangan maupun dari politik internasional, emas menjadi tempat berlindung yang aman bagi investor.
Potensi perpanjangan tenggat tarif AS terhadap Tiongkok, peringatan dari Uni Eropa tentang kemungkinan retaliasi, dan pengaruh kebijakan Federal Reserve terhadap suku bunga menjadi tiga faktor utama yang akan terus dipantau pelaku pasar dalam beberapa minggu ke depan.
Apabila tekanan geopolitik dan ekonomi terus meningkat, bukan tidak mungkin harga emas akan menembus level resistensi berikutnya dan mencatatkan rekor baru dalam tahun ini. Sebaliknya, jika ketegangan mereda dan The Fed tetap hawkish, harga emas mungkin akan terkoreksi ke level support di kisaran $3.350.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
Comments